Menu



http://jejakjco.blogspot.com/p/blog-page.htmlhttp://jejakjco.blogspot.com/


Tuesday, November 10, 2015

Mengunjungi Sumarecon Mal Bekasi



Sejak Mei lalu Jco tertarik pada Human Body. Ia memiliki beberapa buku Human Body yang sering dibacanya. Ketika saya beritahu KERLAP akan berkunjung ke pameran Human Body, ia sangat antusias dan tak sabar ini segera mengunjungi pameran tersebut.

Berkat semangat teman-teman KERLAP, akhirnya Jco bisa bersama teman-teman KERLAP, mengunjungi pameran Adventure of Human Body di Sumarecon Mal Bekasi. Selain pengalaman luar biasa naik commuter line Depok-Bekasi-Depok dan masuk ke wahana Human Body, yang sama menyenangkannya ialah bermain bersama teman-teman KERLAP.

Untuk bisa mencapai Bekasi dari Depok, kami memutuskan naik Commuter Line. Tarif Commuter Line dari Depok ke Bekasi satu orang dewasa atau anak dengan tinggi diatas 90CM hanya Rp. 4.000,-. Waktu tempuh dari Depok-Bekasi kurang lebih 1jam 30 menit (sudah termasuk tunggu kereta). Kemudian naik angkot dari Stasiun Bekasi ke bundaran Sumarecon tarif untuk setiap orang Rp. 3.000,- (Balita tidak dihitung), dengan waktu tempuh kurang lebih 5 menit. Dari bundaran Sumarecon ke Sumarecon Mal berjarak kurang lebih 350 meter ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit bersama anak-anak.

Di Commuter Line dari Depok ke Manggarai
Di Commuter Line dari Manggarai ke Bekasi
Kami tiba di tempat pameran pada pukul 11.05 dan suasana Mal masih lengang. Ketika kami datang, ternyata petugas loket tiket belum datang, sehingga kami bisa berfoto di depan tubuh manusia raksasa sejenak sebelum membeli tiket.

Sampai di Sumarecon Mal Bekasi
Di depan wahana Adventure of Human Body
Bersama, sebelum masuk wahana

Pameran ini dibuat dengan ide, tenaga, pikiran yang luar biasa dari orang-orang hebat. Meski saya tak mengenal siapa mereka, namun saya sangat berterima kasih pada mereka karena telah mau mengorbankan pikiran, tenaga dan biaya untuk berbagi ilmu dengan memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mengalami sendiri pengenalan bagian dalam tubuh manusia.

Dimulai dari mulut, tenggorokan, pita suara, pembuluh darah, jantung, sistem kekebalan tubuh, pankreas, hati, ginjal, usus, otak, sistem syaraf, panca indera (mata, lidah, telinga, kulit, hidung), sistem pencernaan (melewati usus terbuat dari instalasi yang memberikan pengalaman tersendiri) dan akhirnya keluar di anus.

Secara visual dan keruangan bagi orang dewasa sangat menarik dan menakjubkan. Namun rupanya bagi anak anak tidak nyaman. Misalnya suara pita suara yang berbunyi "la..la..la...laaaa" dengan nada yang sangat misterius, kemudian suara degub jantung "dug-dug, dug-dug, dug-dug" dengan volume keras, belum lagi ada beberapa patung hitam yang bentuknya menyerupai spiderman yang digunakan untuk merepresentasikan aliran darah manusia pada pembuluh darah dan tulang tengkorak. Semua ini berada di dalam wahana yang gelap dengan sangat minim pecahayaan.

Melewati sistem syaraf
Setelah melewati ruang sistem syaraf ini, anak anak melewati ruang panca indera. Di ruangan panca indera anak anak agak lebih tenang. Begitu masuk ke ruang sistem pencernaan, suasana kembali tidak nyaman. Untuk memahami bahwa makanan diolah oleh usus dengan cara meremas-remasnya dibuat instalasi. Instalasi ini terdiri atas dua dinding di kanan dan kiri, di tengahnya adalah rongga untuk manusia lewat yang lebarnya kurang lebih hanya 30 cm. Dinding yang membatasi rongga tersebut berupa karet/plastik berisi udara. Sehingga saat kami melewati rongga tersebut, badan kami terasa seperti diremas-remas oleh kedua dinding tersebut. Baik orang dewasa maupun anak anak harus berusaha keras untuk bisa keluar dari ruang usus ini. Karena instalasi ini saya sangat menganjurkan agar anak balita benar-benar tidak diperbolehkan masuk ke sini, karena faktor keamanan. Sebagai informasi, peraturan dari panitia, hanya bayi, ibu hamil dan manula yang tidak diperkenankan masuk ke dalam pameran ini.

Bagaimana dengan Jco? Jco sempat tidak nyaman dengan suara di bagian pita suara, suara jantung dan spiderman hitam yang digambar tulang tengkorak. Selebihnya ia dapat mengatasi rasa tak nyamannya. Namun setelah keluar dari wahana tersebut, ia menyampaikan bahwa ia sedih mendengar tangisan temannya, karena itulah ia ingin lekas keluar, karena melihat teman-temannya sudah sangat tidak nyaman. Empati ini yang perlu sekali dihidupkan dan dihargai dari seorang anak balita. Saya belajar dari ketegarannya. Rupanya ia tidak menangis karena ia lebih menghidupkan empatinya terhadap teman-temannya daripada perasaan tak nyaman yang dialaminya.

Begitu keluar dari wahana, anak-anak langsung menyerbu arena bermain gratis di bawah. Suasananya langsung berganti dari suasana kelam menjadi suasana cerah ceria. Mereka seperti "lupa" pada apa yang baru saja mereka alami. Setelah anak-anak puas sekali bermain, kami makan siang bersama di arena makan, Bekasi Food City, banyak sekali jenis makanan yang ditawarkan, mulai dari nasi goreng, tahu gejrot, bakso, asinan juhi, es teler, bebek, air tebu dan sebagainya.



Asik main perosotan dan kemudian kejar kejaran
Kami semua meninggalkan Sumarecon Mal Bekasi sekitar pukul 14.30. Dari bundaran Sumarecon ke Stasiun Bekasi kami naik angkota 15A lagi. Kemudian naik Commuter Line dari Stasiun Bekasi ke Manggarai dan naik Commuter Line yang ke arah Depok. Kami tiba di Depok pukul 17.00.

Naik angkot 15A dari bundaran Sumarecon di Stasiun Bekasi

Sampai rumah Jco langsung minta pijet, rupanya badannya terasa pegal-pegal semua. Saya pijat dari ujung kaki sampai kepala. Hari yang panjang ini dilewatinya dengan gerak, tawa dan penuh kenangan bahagia bersama teman-temannya. Banyak hal yang dialaminya baik pengalaman fisik maupun pengalaman spiritual, semua itu adalah pelajaran yang berharga baginya.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...