Menu



http://jejakjco.blogspot.com/p/blog-page.htmlhttp://jejakjco.blogspot.com/


Wednesday, February 15, 2017

Kuliah di Whatsapp Group Rumah Main Anak

Resume Materi Kuliah Rumah Main Anak

πŸ“˜πŸ“˜πŸ“˜πŸ“˜πŸ“˜πŸ“˜πŸ“˜πŸ“˜
Judul : Arsitektur Untuk Anak
Hari/tanggal : Rabu, 15 Februari 2017
Pemateri : Wanda Soepandji, S.Ars.,M.ars
Peresume : Aprida
πŸ“—πŸ“—πŸ“—πŸ“—πŸ“—πŸ“—πŸ“—πŸ“—

Riwayat Hidup

πŸ™‹πŸ»Wanda Soepandji S.Ars., M.Ars

Ibu dari Jco (4 tahun 11 bulan), homeschooler. Sedikit kisah Jco dapat diintip di www.jejakjco.blogspot.com


🏑Lahir: Paris,  21 September 1984

πŸš€Riwayat Pendidikan:
SD Permata Bunda Depok
SMP Desa Putera Jagakarsa
SMA Negeri 1 Depok
S1 Arsitektur - Universitas Indonesia Depok
S2 Perancangan Kota - Universitas Indonesia Depok

🌏Riwayat Pekerjaan:
1. Village Planner - UN-HABITAT - Banda Aceh
2. Village Planner - World Bank - Banda Aceh
3. Village Planner - LOGICA AUS-AID - Banda Aceh
4. Photographer - Cultural Research - Jerman dan Belanda
5. Planner dan Marketeer- PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko - Jakarta
6. Fasilitator Mahasiswa Arsitektur Universitas Indonesia - Depok
7. Kepala Divisi Perancangan dan Konstruksi - Krisna Strategic Policy Firm - Jakarta
8. Fasilitator Pohon Langit - Depok

πŸ“±Kontak:
Wanda
FB: Wanda Soepandji
Ig:  wandaws
Twitter: wandaws
email: wandaws@gmail.com

Pohon Langit
Ig: pohonlangit
Email: tanya.pohonlangit@gmail.com
~~~

Eksplorasi dan Stimulasi Ragam Kecerdasan Majemuk

Anak-anak memerlukan beragam stimulasi kecerdasan majemuk mulai dari kecerdasan aksara, kecerdasan logika, kecerdasan musik, kecerdasan tubuh, kecerdasan alam, kecerdasan diri, kecerdasan relasi dan kecerdasan imaji (informasi lebih lengkap terdapat pada buku Bakat Bukan Takdir tulisan Bukik Setiawan dan Andre Firdaus). Stimulasi beragam kecerdasan selain menumbuhkan rasa percaya diri pada anak juga menumbuhkan benih potensi pada dirinya yang kelak dapat menjadi modal penentuan apa yang akan ia lakukan dalam hidupnya.

Usia 0-14 adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan dan memaparkan berbagai stimulasi kecerdasan majemuk pada anak. Stimulasi ini dapat dilakukan sendiri oleh anak dengan pendampingan orangtua, atau dilakukan bersama orang yang berkarier dengan menekuni salah satu kecerdasan majemuknya, sehingga anak-anak dapat merasakan bersentuhan langsung dengan orang yang telah berkarya nyata dari hasil menumbuhkan kecerdasan majemuknya.

Contohnya: anak yang gemar memasak dapat belajar langsung dari koki sebuah catering, anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap mobil dapat belajar langsung dari petugas montir di bengkel, dan anak yang gemar bermain wayang dapat belajar langsung dari seorang dalang.

Pohon Langit

Saya bekerja bersama Pohon Langit sebagai  fasilitator yang bekerja untuk membantu anak dan orangtua mengoptimalkan stimulasi ragam kecerdasan majemuk anak, agar anak dapat menumbuhkan potensi dalam dirinya sehingga kelak berbakat pada bidang yang diminatinya. Program perdana dari Pohon Langit adalah kelas Arsitektur untuk Anak.


Arsitektur Untuk Anak

Mengapa arsitektur? Karena setiap manusia hidup tidak lepas dari ruang tempatnya berada. Suasana hati/emosi, gerak dan kegiatan seseorang sangat berpengaruh dan juga dipengaruhi oleh ruangnya. Banyak orang yang merasa tidak nyaman dengan kamarnya, tidak memiliki ide untuk menata rumahnya, tidak dapat berimajinasi bagaimana ruang yang nyaman di dalam kapal atau pesawat, tidak berani menggali ide dan harapan terhadap ruang impiannya, mengapa? Karena ketika usia dini kecerdasan majemuknya yang berkaitan dengan ruang dan lingkungannya belum terstimulasi secara optimal.

Arsitektur untuk anak pada Pohon Langit merupakan salah satu kegiatan untuk menstimulasi ragam kecerdasan dan menumbuhkan potensi dalam diri anak sehingga dapat tumbuh dengan optimal, karena kami mendampingi anak-anak untuk melakukan:

1. Stimulasi kecerdasan imaji (berkaitan dengan ruang)
2. Stimulasi kecerdasan logika (berkaitan dengan pengelolaan hubungan antar kejadian)
3. Stimulasi kecerdasan diri (berkaitan dengan pengelolaan emosi, ide, harapan dan motivasi)
4. Stimulasi kecerdasan relasi (berkaitan pengendalian diri ketika berhadapan dengan orang lain)
5. Eksplorasi manusia dan unsur tubuhnya berhubungan dengan ruang
6. Eksplorasi ruang dan komponennya
7. Eksplorasi lingkung alam (merasakan dan menghayati keberadaanya di alam)
8. Eksplorasi lingkung bangun (mengenal dan mengetahui sejarahnya)
9. Mengenal ragam profesi arsitek
10. Mengenal ragam kegiatan profesi arsitek
11. Merasakan bekerja menjadi arsitek cilik
12. Merasakan bekerja sama dalam lintas usia (kerjasama lintas usia merupakan suasana nyata yang akan mereka temukan saat bekerja kelak).

Kegiatan utama kelas Arsitektur untuk Anak terdiri dari:
1. Kelas Penjelajahan: ekplorasi pengetahuan dasar arsitektur seperti warna, titik garis bidang, ruang 3 dimensi, dimensi (ukuran tubuh dan ruang), material, dan signage (papan petunjuk arah).
2. Kelas Perancangan: Melakukan kegiatan merancang arsitektur, seperti merancang kamar, tenda, rumah, balai warga, jembatan, gedung pencakar langit, desa dan kota.

Pelayanan Arsitektur untuk Anak dari Pohon Langit saat ini berupa:
1. Kelas Rutin (di Depok mulai Maret 2017)
2. Paket Perayaan Ulang Tahun Anak (Lokasi sesuai keinginan orangtua di wilayah JABODETABEK)
3. Paket Ekstrakurikuler Sekolah (bekerjasama dengan pihak sekolah wilayah JABODETABEK)
4. Paket Khusus (dilaksanakan pada waktu khusus sesuai permintaan anak dan orangtua)
5. Paket Acara (dilaksanakan pada acara tertentu misalnya untuk Kids Corner suatu acara Family Gathering).

Bila teman-teman berminat mengetahui dan mengikuti kelas Arsitektur untuk Anak, anda dapat mengirimkan email ke
tanya.pohonlangit@gmail.com atau mengirimkan pesan di Whatsapp ke nomor saya 08561031822.

Semoga berkenan dan bermanfaat bagi kita semua.


Salam,
Wanda Soepandji S.Ars., M.Ars.

~~~
Tanya Jawab

1. Sejak umur berapa anak mulai diperkenalkan dengan orang yang berkecimpung atau berkarier dalam bidang yg dia suka?
(Emillia, mataram, RMA 6, Al baraka, 28 bulan)
Jawab
1. Terima kasih atas pertanyaannya mbak Emillia dari Mataram. Menurut saya anak bisa diperkenalkan dengan orang yang berkecimpung dalam bidang yang ia suka kapan saja, tidak tergantung umur. Karena kita tidak akan pernah tau peristiwa apa yang akan menjadi percikan luar biasa baginya. Jadi sedini mungkin bila sudah kelihatan ia suka terhadap sesuatu, paparkan lebih sering dengan apa yang ia suka, hingga satu titik kita akan tahu ia akan terus suka atau beralih ke minat yang lain. Contohnya anak saya suka pada wayang kulit pada usia 2 tahun 3 bulan. Kemudian sering kami ajak nonton wayang kulit tengah malam dan melihat pekerjaan dalang, terus begitu sampai usia 3 tahun 10 bulan, hingga akhirnya ia terpercik dengan pemadam kebakaran. Sejak itu kami temukan langsung dengan pemadam kebakaran, dan seterusnya. Gunakan sebanyak apapun kesempatan untuk memaparkan hal-hal yang positif pada anak, dan tidak perlu terpaku pada disukai atau tidak disukai, meski porsi yang disukai bisa saja lebih sering dan lebih menyenangkan baginya. Selamat bertualang mbak Emillia. ✅

2. Bolehkah dijelaskan lagi tentang pengenalan arsitektur ini sesuai tahapan usianya, dan apa saja aktifitasnya?
(Winda, Bogor, RMA 6, Imran 4th 11bln)

Jawab
2. Halo mbak Winda di Bogor, terima kasih atas pertanyaanya. Arsitektur untuk anak sebenarnya dibagi berdasarkan kegiatannya atau aktivitasnya. Kegiatan penting yang pertama adalah penjelajahan. Pada kegiatan penjelajahan anak akan melakukan eksplorasi atau penjelajahan terhadap unsur-unsur yang berhubungan dengan arsitektur terutama ruang. Unsur unsur tersebut misalnya warna, ukuran (dimensi), bentuk, material, konstruksi dasar, jenis sketsa, gambar dan sebagainya yang mendukung konsep firmitas (kekuatan), utilitas (kegunaan) dan venustas (keindahan). Kegiatan penjelajahan ini sebenarnya wajib dilakukan oleh siapapun yang ingin memperdalam Arsitektur. Sedangkan Kegiatan Perancangan merupakan tahap selanjutnya dari penjelajahan terhadap unsur-unsur dasar arsitektur. Pada kegiatan ini anak sudah mulai berpikir bagaimana merancang sesuatu yang baru berdasarkan suatu perencanaan yang dipikirkan secara matang dan tercatat. ✅

3. Assalamu'alaikum Mb Wanda
Excited banget materi hari ini apalagi tentang Pohon Langit 😍 menunggu kehadirannya di Jogja
Bagaimana stimulus awal arsitektur untuk anak laki-laki usia 2 tahun?
(Ana_Jogja_2th_RMA 2)

Bagaimana kah stimulasi paling dasar untuk anak usia dini (balita) terkait imajinasi bangun ruang?
 ( Yuli/3y7m/AU/RMA2)

Jawab
3. Halo mbak Ana di Jogja dan Mbak Yuli πŸ™πŸ» Senang kalau kami bisa berkunjung ke kota kota di seluruh Indonesia, selain memperdalam ilmu keruangan di Indonesia juga bisa mendapat hawa semangat belajar dari teman-teman semua. Untuk stimulasi anak selalu perhatikan perkembangan kejiwaab, fisik dan intelektual anak, berapa pun usianya. Lakukan dari yang paling mudah lalu ke jenjang yang lebih sulit secara bertahap, tidak perlu buru-buru. Contohnya dalam memperkenalkan dunia arsitektur, gunakan acuan 3 poin penting dalam arsitektur firmitas (kekuatan), utilitas (kegunaan) dan venustas (keindahan). Untuk firmitas bisa bermain susun balok kayu atau lego ukuran besar (seperti duplo), ajak anak memikirkan bagaimana agar susunannya tidak terjatuh. Untuk mengenalkan konsep utilitas, dapat bermain di rumah bersama anak, ajak menyusun furnitur di kamar, di ruang makan, atau di dapur, hal ini akan melatih daya logika anak untuk memikirkan kebutuhan dalam ruang, perhatikan daya pikir anak balita mereka dapat diajak berdiskusi dan hasilnya bisa luar biasa. Untuk mengenalkan konsep venustas ajak anak untuk bermain komposisi bisa di kertas dengan kertas warna dan berbagai bentuk atau bisa juga langsung dengan mengatur posisi bantal di sofa, posisi frame foto di dinding, posisi pajangan dalam lemari, posisi piring dan gelas di dapur dengan tujuan agar semua dapat menjadi lebih indah. Bila kita sebagai orangtua merasa asyik dengan kegiatan ini maka dengan sendirinya balita juga akan tertarik dan ingin ikut ambil andil ✅

4. Bagaimana mengenal bakat anak? Sepertinya anak saya flat2 saja, tidak menonjol sekali dalam suatu bidang.
Dan bagaimana menstimulasi ragam kecerdasan anak dirumah?
(Dwi setyani, Depok, Fatih (4y), RMA5)

Jawab
4. Halo mbak Dwi Setyani, kita sama sama tinggal di Depok ya 😊. Terima kasih pertanyaannya. Sebenarnya saya bukan psikolog mbak, dan tidak bisa memberikan jawaban secara ilmiah. Tetapi dari beberapa buku yang saya baca mungkin bisa memberi pandangan yang berarti. Buku buku tersebut adalah Apa itu Homeschooling (Sumardiono), Cinta yang Berpikir (Ellen Kristi), Bakat Bukan Takdir (Bukik Setiawan - Andre Firdaus), The Life-Changing Magic of Tidying Up (Marie Kondo) dan buku buku dari ayah Edy.  Melalui buku-buku tersebut menginspirasi saya bahwa bakat itu harus ditumbuhkan dari benih potensi yang sudah ada. Jadi kalau tidak ditumbuhkan, ia akan tetap tertimbun rapi dalam diri seseorang, tanpa disadari. Untuk menumbuhkannya perlu ada pemaparan berbagai jenis kegiatan. Mbak dapat menjadikan teori dalam kecerdasan majemuk sebagai salah satu cara untuk memaparkan kegiatan pada anak. Perhatikan binar mata pada anak. Perhatikan kegiatan apa yang paling ia sukai. Belum tentu anak kita suka melukis, belum tentu ia suka memeriksa orang, belum tentu ia suka menyanyi tapi ia berbakat menjadi youtuber atau sutradara film. Banyak hal yang kita tidak ketahui karena kita belum mencari tau secara intensif dan detail. Kita berjuang bersama yang mbak, perjalanan masih panjang, semoga saat anak berusia 14 tahun ia sudah yakin apa yang menjadi bakatnya 😊

Untuk menstimulasi ragam kecerdasan anak di rumah mbak dapat menjadikan buku Bakat Bukan Takdir sebagai salah satu acuan. Atau dengan panduan dari internet yang membahas kegiatan untuk ragam kecerdasan majemuk Howard Gardner (sekarang sudah banyak sekali dipaparkan). ✅

5. Saya sangat tertarik dengan pembahasan arsitektur untuk anak, (maklum cita-cita kesampean πŸ˜‚ ) saya baca di materi, ada kelas perencanaan dan kelas perancangan yang disediakan oleh pohon langit, bagaimana kategori usia dan kegiatan nya apa langsung dengan media nyata seperti papan gambar dengan mistar dan juga alat gambarnya? Terimakasih. (Bundarana/43m/RMA7)

Jawab
Terima kasih pertanyaannya BundaRana. Jadi Program Arsitektur Untuk Anak ada 2 bagian besar yaitu Kelas Penjelajahan dan Kelas Perancangan. Kelas Penjelajahan sebenarnya dapat diikuti mulai usia 2 - 14 tahun. Tapi untuk perkenalan saat ini kami utamakan usia 3-8 tahun agar rentang kerjasama lintas usia tidak terlalu besar dan disesuaikan dengan kondisi perkembangan fisik anak balita. Sedangkan untuk Kelas Perancangan kami rancang untuk anak usia 6 sampai 14 tahun meskipun melalui beberapa percobaan ada anak usia 4 dan 5 tahun yang sudah bisa aktif mengikuti. Kegiatan awal belum menggunakan papan gambar, mistar dan alat gambar, tetapi memperkenalkan anak dengan instrumen dasar yang mudah dipelajari oleh anak yaitu dengan model tiga dimensi yang hasilnya dapat dinikmati langsung oleh anak. Misalnya model maket kamar, atau tenda skala 1:1 yang dapat dimasuki oleh anak anak. Untuk kelas rutin kami rancang menuju pada keahlian anak membuat perencanaan, sketsa dan kelak gambar arsitektur di media komputer. ✅

6. Assalamu'alaikum Mb Wanda...luar biasa hebat, salut dg apa yg jd concern Mb Wanda berkaitan dg dunia arsitektur, terutama arsitektur utk anak. Mata sy jd terbuka lebar 😊
Bolehkah diberi contoh kegiatan real apa saja yg bisa menstimulus anak terkait dunia arsitektur yg bisa dilakukan sehari-hari di rumah ya Mb? Kebetulan sy domisili luar jabodetabek, jd kesulitan utk bisa join di program kegiatan pohon langit. Kalau boleh, mohon share informasi referensi yg bisa kami pelajari utk bahan belajar stimulus aristektur utk anak. Terima kasih banyak Mb Wanda yg luar biasa. Salam.
(Rofika, Farouq-4,5t/RMA1&3)

Jawab
Waalaikumsalam Mbak Rofika, terima kasih atas pertanyaannya. Stimulasi yang terkait dunia arsitektur di rumah ada banyak mbak, misal ajak anak berdiskusi saat mau membeli sprei ajak anak memilih motif mana yang menurutnya cocok untuk di kamar, ajak anak  menyusun tikar/karpet atau kursi saat tamu akan datang (ceritakan berapa jumlah tamu yang akan datang, bagaimana kondisi ruang di rumah), ajak anak membantu menata posisi pot tanaman. Selain itu juga bisa membuat seuatu yang dapat dinikmati oleh anak misalnya membuat maket kamar idamannya, membuat model jembatan yang kuat menurutnya dan sebagainya. Saya yakin dengan sedikit contoh di atas, bunda pasti banyak ide kreatif saat memikirkan hal ini. Selain mengajak anak ikut berperan, ajak juga untuk berdiskusi kelebihan dan kekurangan dari pilihan pilihan yang dibuat, bagaimana dampaknya bagi suasana ruang dan kegiatan yang dilakukan dalam ruang tersebut. Untuk referensi kegiatan arsitektur untuk anak saya belum punya list buku yang dapat kita pelajari, doakan semoga Pohon Langit bisa membuat buku untuk memperkaya ruang ilmu anak Indonesia seperti mbak Julia Sarah dengan Buku Rumah Main Anak nya yang sangat bermanfaat bagi banyak keluarga. Sementara itu yang dapat saya sampaikan Semoga dapat memberi gambaran nyata. ✅


7. Bagaimana caranya dan sejak kapan orangtua dapat mengetahui anaknya memiliki minat dan terutama bakat di bidang arsitektur? Misal untuk anak usia 4 th bagaimana cara untuk melihat dan mengetahuinya dan bagaimana cara2 sederhana untuk mengembangkan bakat dan minat arsitekturnya? πŸ˜ŠπŸ™πŸΌ
(Aisy, 4 th, Semarang, RMA1)

Jawab
Terima kasih atas pertanyaannya mbak Aisy di Semarang. Sejak usia 6 bulan anak sudah bisa diberi banyak stimulasi dengan obrolan, nyanyian, cerita dan diberikan mainan-mainan sesuai usianya. Usia ini dapat diberikan mainan seperti stack and roll cups. Mainan ini sesuai usia anak anak selain belajar menggenggam juga belajar mengenali warna, bentuk dan menyusun. Mainan Stack and roll cups juga tahan banting untuk anak usia 6 bulan sampai 18 bulan. Usia 18 bulan anak bisa diperkenalkan pada lego duplo (atau permainan balok susun untuk anak mulai usia 18 bulan: selalu perhatikan usia anak dalam bungkus permainan). Saat usia 4 tahun, kenalkan pada konsep ukuran misalnya lebar pintu kamarnya adalah 6 jengkal tangannya, tinggi rumahnya adalah 10 kali tingginya, lalu kenalkan konsep besar kecil, misal: luas kamar mandi lebih kecil daripada luas ruang tamu dan sebagainya. Kemudian ajak membuat karya yang berkaitan dengan arsitektur misalnya dengan menyusun kardus kardus bekas menjadi ruang bermain, menggambar rumahnya, menggambar rumah idamannya, gunakan sekitar kita sebagai ruang jelajahnya. Perhatikan binar bahagia di matanya, apakah potensi keruangannya tumbuh menjadi bakat? Bunda akan menyaksikannya secara langsung😊. ✅


Closing Statement:
Mendidik anak sama dengan mendidik diri sendiri (Raising our Children, Raising Ourselves: Naomi Aldort). Kita ingin anak kita menjadi anak yang berani dan mulia, jadilah pribadi yang jujur. Kita ingin anak-anak kita percaya diri dengan dirinya, maka jadilah contoh pribadi yang menerima keadaan tanpa enggan bekerja. Kita ingin anak kita tercapai cita-citanya, maka jadilah contoh pribadi yang sabar berkarya. Kita bisa mengetahui apa yang dirasakan anak-anak jika kita mampu mengingat apa yang kita butuhkan saat menjadi anak-anak, karena itu ketika menjadi dewasa dan ingin membantu anak anak janganlah melupakan cara kanak-kanak (terinspirasi dari R. Soenarto Mertowardojo dan Antoine de Saint-ExupΓ©ry). Kita semua bisa melakukan yang terbaik untuk anak-anak kita. Anak-anak kita adalah masa depan bangsa Indonesia, anak-anak yang kaya akan keahlian, luhur budinya, luhur derajatnya serta mulia hidupnya. Anak-anak kita kelak membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan harum di seluruh dunia. πŸ™πŸ»

~~~
Contact us:
IG: @rumahmainanak
FP FB: Rumah Main Anak
Blog: www.rumahmainanak.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...